BPAN Minta Pemkot Tangerang Berani Potong Kabel Internet yang Berantakan

KOTA TANGERANG - Kabel internet di wilayah Kota Tangerang tampaknya belum mendapat tindakan yang berarti dari pemerintah kota, hal itu menjadi sorotan masyarakat terkait kesemrawutan kabel tersebut.

Haji Muhdi, Ketua Badan Penelitian Aset Negara (BPAN RI) Kota Tangerang, mengungkapkan bahwa pemasangan kabel-kabel dan tiang-tiang provider internet tersebut sering dikeluhkan masyarakat karena dipasang asal-asalan dan belum tertata dengan baik.

Baca juga: MA RI Bangun Surau dan Bantu Biaya Pendidikan Masyarakat  Nagari Parambaan

Menurut Haji Muhdi, kondisi kabel yang semrawut tidak hanya merusak keindahan kota tetapi juga membahayakan pengguna jalan atau masyarakat yang melintas di bawah jaringan kabel tersebut. Ia mendesak pemerintah Kota Tangerang untuk mengambil tindakan tegas dengan memotong kabel yang semrawut.

“Acapkali ditemukan kabel-kabel yang kendur dan menjuntai ke bawah atau pekerjaan galian buka tutup lubang untuk pemasangan kabel fiber optik, yang mengganggu akses lalu lintas bagi kendaraan dan pejalan kaki. Saya minta Pemkot Tangerang berani memotong kabel internet semrawut tersebut, ” jelas Haji Muhdi.

Baca juga: KAI Logistik Pastikan Kesiapan TBB Kramasan dalam PSN Lahat-Kertapati Dukung Ketahanan Energi Nasional

Selain itu, Haji Muhdi juga menyoroti pemasangan tiang-tiang yang sering kali dilakukan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik lahan.

“Sebagian pemilik lahan kebingungan karena tiba-tiba sudah terpasang tiang di depan rumahnya. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, semestinya pemegang hak atas tanah, bangunan, dan tanaman berhak mendapatkan ganti rugi atau kompensasi atas pemasangan tiang tersebut, ” tambahnya.

Baca juga: Hendri Kampai: Jalan Berbayar, Antara Laba Swasta dan Beban Rakyat

Haji Muhdi menegaskan, sudah saatnya pemerintah Kota Tangerang berbenah dengan menata tiang dan kabel ini agar lebih tertata guna mewujudkan perkotaan yang nyaman bagi semua. Pemerintah daerah, menurutnya, dapat berperan sebagai fasilitator dan regulator.

Di satu sisi harus memenuhi kebutuhan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi bagi seluruh warga, namun di sisi lain harus mengendalikan pertumbuhan pemasangan tiang dan kabel agar tidak mengurangi ruang terbuka, keselamatan, perlindungan hukum, serta estetika kota.

“Pemerintah kota harus berani mengambil langkah tegas untuk menata kembali pemasangan kabel dan tiang internet ini. Hanya dengan begitu, kita bisa mewujudkan Kota Tangerang yang tertib, indah, dan nyaman untuk semua, ” pungkas Haji Muhdi. ( * )